Sabtu, 03 Maret 2012

KEP-1135/MEN/1987

Ketentuan Tentang Bendera K3

Ketentuan tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah sebagai berikut :
a. Bentuk              : Segi Empat
b. Warna              : Putih
c. Ukuran             : 900 x 1350 mm
d. Lambang dan logo terletak bolak balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan sebagai berikut :
       
  • Bentuk             : Palang dilingkari roda gigi bergerigi sebelas berwarna hijau 
  • Letak               : Titik pusat 390 mm dari pinggir atas
    • ukuran             :  Roda bergerigi    : R1      : 300 mm
    • R2          : 235 mm
    • R3          : 160 mm
    • Tebal Ujung gigi   : 55 mm
    • tebal Pangkal Gigi   : 85 mm
    • jarak Gigi                : 32" 73'
    • palang hijau             : 270 x 270 mm , tebal    : 90 mm
  • Logo                : Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berwarna hijau dengan ukuran sebagai berikut        :
        • Tinggi Huruf          : 45 mm
        • Tebal huruf            : 6 mm
        • Panjang Kata" Utamakan" : 360 mm
        • Panjang Kata"Keselamatan dan Kesehatan Kerja   : 990 mm
        • Jarak antara baris dan bawah         : 72 mm
        • jarak baris bawah dengan pinggir bawah bendera     : 75 mm

K3 Konstruksi

Pembangunan dalam dunia konstruksi sedang mengalami perkembangan yang pesat dan bila ditinjau dari segi manajemen dan teknologi konstruksi bangunan yang termasuk dalam kompleksitas “tidak sederhana”. Dengan demikian model pengendaliannya juga sudah dalam taraf manajemen konstruksi. Secara keseluruhan konstruksi bangunan pada umumnya dituntut menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara lengkap dan utuh, dimana prinsip ini akan menyangkup aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

Dewasa ini dunia sangat peduli dengan Hak Asasi Manusia, salah satunya yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya pada dunia Konstruksi, kepedulian tersebut dapat kita lihat melalui seruan gencar di perusahaan-perusahaan kontraktor di Indonesia untuk mengkontrol secara intensif masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kalau kita perhatikan secara komperehensif ternyata sangat berpengaruh pada proses jalannya pembangunan konstruksi.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah penting dalam setiap proses operasional, baik di sektor tradisional maupun sector modern. Khususnya dalam masyarakat yang sedang beralih dari satu kebiasaan kepada kebiasaan lain, perubahan-perubahan pada umumnya menimbulkan beberapa permasalahan yang jika tidak ditanggulangin secara cermat dapat membawa berbagai akibat buruk bahkan fatal. Dunia konstruksi meliputi banyak aktivitas, teknologi, sumber daya dan resiko dengan keanekaragaman ini meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan keja. Sebuah kecelakaan kerja dapat diartikan sebagai beberapa kegiatan yang tidak direncanakan dan hasilnya berupa cidera atau sakit atau kehancuran.

Kecelakaan nihil (Zero accident) dan kerugian nihil (Zero losses) merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan bisnisnya. Hingga saat ini masih sering kita lihat dan dengar dari berbagai media bahwa masih banyak terjadi kecelakaan kerja diseluruh dunia khususnya di Indonesia yang masih memiliki tingkat kecelakaan kerja tergolong tinggi di dunia (Jurnal BPS 2005). Anggota Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Haryono di Samarinda mengatakan bahwa angka kecelakaan kerja di Indonesia dicatat dari pekerja yang ikut program Jamsostek dan termasuk dalam 105.000 kasus kecelakaan kerja pada tahun 2003. "Dari jumlah kasus tersebut, pekerja yang meninggal mencapai sekitar 1.430 orang". Haryono menyebutkan, para pekerja yang ikut program Jamsostek hanya mencapai 14 juta orang saja. Padahal, jumlah pekerja di Indonesia mencapai sekitar 100 juta orang. Pekerja sektor formal sekitar 29 juta orang, kalau jumlah seluruhnya termasuk pekerja sektor informal mencapai 100 juta orang. Angka pasti jumlah kecelakaan kerja bagi para pekerja yang tidak mengikuti program Jamsostek. Sampai saat ini masih belum ada namun dipastikan akan lebih besar lagi.(Kompas, Samarinda Sabtu, 22 Mei 2004). Contoh kasus yang pernah di dunia konstruksi terjadi di proyek pembangunan Apartemen Gading Mediterania, Kelapa Gading. Kecelakaan yang terjadi menewaskan empat orang pekerja, dua orang tewas tertimpa beton precast dan dua orang tewas akibat kesetrum listrik. (Kompas cyber media, Jumat, 06 Juni 2003).

Kecelakaan kerja yang terulang ataupun kecelakaan baru dapat memberikan pelajaran kepada perencana untuk mendukung tidak terjadinya kecelakaan kerja. Suatu hal yang dapat didasarkan bahwa kecelakaan kerja tidak hanya karena kecerobohan pekerja tetapi kegagalan di pengendalian kecelakaan kerja yang pada akhirnya merupakan tanggung jawab pihak manajemen. Perlu ada suatu analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan dan keselamatan kerja. Hasil analisa ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mencegah seminimal mungkin dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Analisa yang digunakan untuk mengetahui penyebab kecelakaan secara sistematik adalah dengan menggunakan Fault tree Analysis (FTA) atau analisa pohon kegagalan dimana dengan menggunakan analisa ini maka dapat diketahui penyebab–penyebab dan juga kombinasi penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Sumber: ITS-Undergraduate-5113-3106100602-bab1.pdf

Cara Melindungi Mata Saat Bekerja

Di dalam kegiatan konstruksi kita melakukan terlalu banyak pekerjaan tanpa melindungi mata kita.
Coba sebutkan bahaya mata di tempat kerja kita:
  • Debu dan serpihan yang berterbangan
  • Api pengelasan
  • Percikan bunga api pengelasan dan pemotongan
  • debi dari kegiatan sandblasting
  • percikan zat kimia
  • pipa dan kawat yang terpasang di dinding
  • ikatan dan kawat yang tergantung di pelapon
  • matahari dan angin
Nah kita sudah pernah mengalami debu dan kotoran masuk ke mata kita. Beberapa dari kita juga sudah mengalami benturan di mata oleh serpihan kayu, semen dan batu.
Baik itu besar maupun kecil serpihan ini dapat membuat kita mengalami kebutaan.
Oke sekarang kita coba mengidentifikasi bagaimana cara melindungi mata saat sedang bekerja.
Kita semua hanya memiliki sepasang mata jadi jagalah selalu mata anda seumur hidup.
Menggunakan alat perlindung yang tepat dapat mencegah cidera mata.
Perlindungan dasar adalah menggunakan kacamata keselamatan dengan adanya perlindungan di samping mata. Lihat logo CSA pada frame, baik itu kacamata itu utnuk yang perlu resep dokter atau yang tidak. Untuk pengelasan, pelindung mata harus ditandai dengan jumlah kegelapannya.
  • Jangan menggunakan lensa kontak di lokasi kerja. Debu dan partikel lainnya dapat masuk melalui bagian bawah lensa. Jika Anda harus menggunakan lensa kontak untuk alasan medis, gunakan juga alat pelindung mata yang sesuai.
  • Selalu gunakan kacamata Anda ketika anda menggunakan pelindung yang lain seperti helem las atau pelindung muka.Kenapa? karena ketika anda mengangkat pelindung tersebut anda bisa saja terpapar oleh serpihan, debu atau bahaya benda yang mudah terbang lainnya.
  • Pelindung mata harus cocok dengan bahaya yang dihadapi. Goggles dapat melindungi anda dari debu tapi tidak melindungi anda dari percikan atau radiasi.
  • Pelindung mata anda harus benar-benar pas digunakan.
  • Bersihkan lensa yang kotor dengan air atau cairan pembersih lensa khusus untuk mengangkat kotoran dari pada mengakibatkan goresan pada lensa.
  • Selalu periksakan mata anda setiap beberapa tahun untuk memastikan masalah atau penyakit mata tidak berkembang atau bertambah buru bagi kesehatan Anda.
Nah sekarang cobalah untuk melihat pelindung mata apa yang digunakan kru kerja anda.
  • Cari atau periksa tiap retakan atau rusaknya bingkai dan goresan pada lensa shingga harus diganti.
  • Tinjau kembali kebijakan perusahaan anda tentang penyediaan dan penggantian kacamata.
  • Tinjau juga persyaratan khusus untuk helm pengelasan, perlindungan saat snadblasting, dan pelindung bukan serta yang lainnya.
Dengan melakukan hal-hal yang sudah kita paparkan diatas, maka diharapkan Anda dapat melindungi mata anda saat bekerja.

Sepatu Safety

Kaki yang luka bisa sama sakitnya dengan cidera punggung dan sama dapat membatasi jenis kerja seperti apa yang dapat Anda lakukan juga.
Dulunya orang sering komplain tentang jari-jari mereka terluka tetapi lomplain seperti ini sudah berkurang saat ini karena pengobatan medis dan tersedianya sepatu yang lebih baik.
Untuk membuat nyaman dengan apa yang sedang fasion, banyak dari kita masih menggunakan sepatu yang tidak nyaman atau tidak aman dipakai. Sepatu tersebut memiliki tumit atau alas kaki yang dapat menyebabkan kita terjatuh.
Sama pentingnya dengan kaki kita, masih banyak orang yang memaksa tidak mau menggunakan sepatu safety karena terlihat terlalu jelek, tidak nyaman dipakai, terlalu mahal dan lain sebagainya.
Dalam kenyataannya, tidak ada komplain-komplain mereka yang dapat menanggapinya. Sepatu safety yang tersedia sekarang ini cocok dengan kebanyakan sepatu safety yang nyam dipakai dan juga modelnya bagus dan harganya juga terjangkau. Jadi tidak ada alasan yang tepat untuk tidak menggunakan sepatu safety ketika disyaratkan untuk memakainya.
Sebenarnya ide yang abagus untuk menggunakan sepatu safety baik sepatu tersebut khusus untuk pekerjaan Anda atau tidak.
Ada banyak jenis sepatu safety, yang paling umum adalah memiliki pengaman ujung jari kaki. kemudianada beberapa sepatu safety yang memiliki besi bagian dalam yang flesible untuk mencega bahaya tertusuk oleh paku, dan terdapat pelindung besi.  Semua ini dibuat untuk melindungi kaki dari cedera karena jari kaki tergencet dan luka tertusuk paku.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sepatu safety dapat menjadi efektif dan enak dipakai adalah pertimbangan utama untuk semua sepatu.
Kondisi sepatu juga penting. Alas sepatu yang sudah terkikis menjadi tipis dapat muda tertusuk benda yang tajam atau luka lebam yang sakit jika Anda menginjak batu.
Tumit yan greda dapat menyebabkan Anda kehilangan keseimbangan dan terjatuh atau mungkin membuat pergelangan kaki Anda terkilir. Sepatu yang terlalu tinggi juga tidak bagus karena dapat membuat bahaya tersandung.
Seperti peralatan pelindung lainnya, safety sus harus dipakai agar menjadi efekti. Jaid kenapa mengambil kesempatan yang dapat menciderai kaki ANda? Pakailah sepatu safety Anda!